Thursday, July 8, 2010

Gelap

Mataku lurus menatap jalanan gelap, yang terlihat jika kendaraan berlalu lalang. Malam ini sangat dingin, walaupun AC tidak menyala. Dan percakapan pun nyaris tak ada.

Terkadang diam itu adalah emas, dan sekaranglah waktu emasku. Percakapan hanya akan membuatku semakin sakit, semakin tersiksa, sedangkan ia hanya membuat resolusi di dunia alkoholnya, bukan solusi.

Ya, aku butuh solusi.

Racauan tak jelasnya semakin menjadi, membuyarkan kekokohan hatiku, menyulut api besar. Baru kali ini aku ingin merasakan bunuh diri.

Kaki kananku spontan menginjak pedal gas semakin dalam, semakin cepat, dan bukan jalanan lagi yang gelap, penglihatanku juga.

No comments:

Post a Comment