Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Horror |
Author: | Risa Saraswati |
Danur adalah air berbau busuk yang keluar dari mayat yang mulai membusuk. Disini, sang penulis berhasil membuka pikiran bagi kaum manusia 'buta' bahwa mereka itu ada. Dan bagi mereka yang sudah bukan manusia pun dapat menyampaikan pesan yang belum tersampaikan melalui sang penulis. Sayang, cerita dibalik lagu Bilur dan cerita tentang Layung yang berhasil membuat saya cirambay sebelum tidur ketika membaca blognya, tidak dimasukan dalam novelnya.
Kisah yang tertuliskan di Danur ini menyiratkan agar kita tidak menyia-nyiakan hidup yang diberi oleh Tuhan, dan bersyukurlah atas apa yang Ia berikan pada kita.
Sebenarnya rasa penasaran saya tentang kisah-kisah berbau mahluk tak kasat mata ini sudah agak luntur setelah mendapatkan ceramah tentang Jinnologi oleh ustad yang sengaja saya dan dosen-dosen undang dalam memerangi kasus yang sedang booming di Prodi saya, tapi karena saya sudah terlanjur membaca blog Teh Risa Saraswati dari jaman kapan dan juga lumayan menyukai lagu-lagu yang dibawakannya, terasa tidak lengkap apabila saya tidak membeli karya tulisnya.
Oke, kita berbicara melenceng tentang Jinnologi sebentar ya. Jadi, Jinnoligi itu adalah ilmu yang mempelajari tentang Jin. Nah sebenarnya hantu itu tidak ada, yang ada hanyalah jin yang berwujud menyerupai orang yang telah meninggal, atau biasa disebut hantu. Manusia dilahirkan bersama Jin kembarannya, atau yang disebut Jin Qorin. Nah Qorin ini lah yang tetap berkeliaran ketika manusia sudah tiada. Apabila si manusia ketika hidupnya baik, maka si Qorin pun akan mencerminkan kebaikan setelah si manusia meninggal, dan sebaliknya. Sedangkan arwah si manusia sudah tidak ada urusan lagi di bumi.
Dan hal yang paling mencengangkan yang ustad tersebut katakan adalah, bahwa sebenarnya sixth sense itu tidak ada, yang ada hanyalah jin yang menempel pada mata mereka, orang-orang yang dapat melihat gaib. Dan itu sebaiknya dirukhiyah. Yah, wallahualam juga sebenarnya. Sumber yang saya dapatkan tentang Jinnologi ini belum seberapa, hanya dari sedikit tulisan-tulisan dan dari mulut-mulut saja.
Nah, saya sebenarnya penasaran tentang pendapat/pandangan sang penulis tentang Jinnologi, atau pandangan orang-orang yang tidak 'buta'.
Oke, selebihnya saya cukup menikmati tulisan-tulisan bari bab ke bab berikutnya.
Untuk yang belum baca, tidak perlu takut membacanya di malam hari, karena isinya tidak semenyeramkan seperti apa yg kita bayangkan sebelumnya.
Untuk yang merasa dirinya penakut, cobalah mampir ke blog Teh Risa, disana lebih banyak pengetahuan yang seru menurut saya. Hihi...
Semalat membaca! Selamat juga kepada sang penulis! :)