Wednesday, April 13, 2011

Mr. C

Hei, lama ya ga ketemu.
Walaupun dari sejak itu kita belum bertemu lagi, dengan sangat mewatirkan, aku kembali menangis. Bukan karena kamu, tapi karena kisah kita. Sudah kuyakinkan berkali-kali pada diriku sendiri, bahwa kita udah bener-bener 'udah', ya tamat. Tapi kenyataan berkata lain. Entah sebuah karma yang masih bersambung atau tidak, aku tak tahu.

Semuanya berawal di April. Ya, April berdarah. Terbaca seram memang, setelah aku menuliskan 'April berdarah,' padahal darahnya hanya sedikit: (mungkin) setetes darah yang cukup untuk mengecek golongan darah entah di atas kertas apa itu namanya.

Sudah 3 tahun. Untungnya kini tidak terasa dalam lagi.

Aku beerkata padanya, berlandaskan pada apa yang pernah kukatakan padamu. Sayangnya dia tidak mendengarkan, melainkan bernasib sama denganku. Ko bisa ya?
Ga tau.

Satu permintaanku padamu: apabila dulu kamu pernah nyumpahin aku yang engga-engga, tolong cabut ya. Kita udah mati juga kan? Nah, jadi kumohon untuk menjadi bukan siapa-siapa seutuhnya, baik kamu maupun aku.

No comments:

Post a Comment