Saturday, July 23, 2011

Amanah

Kira-kira setahun yang lalu di Bulan July, saya (kabur) meninggalkan Bandung untuk liburan di Medan. Kegiatan inti setiap harinya dalam seminggu adalah bersenang-senang, kuliner, belanja, pergi ke tempat wisata. Dan unforgettable moment-nya waktu di Danau Toba, tapi saya ga bakal nulisin tentang Danau Toba juga sekarang.

H-2 sebelum saya pulang, saya mengunjungi kediaman Datuak Zainul, seorang kakek yang dari jaman kecilnya udah dianggap adik kandung kakek saya. Mereka sodaraan jauh. Dan orang tua Datuak Zainul neninggal ketika jama perang dulu. Dan karna kakek saya satu-satunya orang yang care terhadap Datuak Zainul, maka oleh kakek saya Datuak Zainul ini diajak tinggal bersamanya.

Sempat terjadi diskusi luar biasa ketika setahun yang lalu itu. Seingat saya tentang ‘Mengingat Tuhan,’ ‘3M (Memilih, Melihat, Memutuskan),’ ‘Meminta izin Kepada Tuhan,’ dan ‘Amanah.’

Apa itu Amanah?

Jujur dan terpercaya.

Bagaimana cara menjadi orang yang amanah?

Berkata sesuai kenyataan, sesuai yang kamu dengar, sesuai yang kamu lihat. Kalau kamu tidak mendengar perkataannya secara langsung, jangan katakan lagi. Kalau kamu tidak melihatnya secara langsung, tidak perlu diumbar-umbar. Jangan sekali-kali kamu mengatakan apa yang tidak kamu dengar dan kamu lihat.

 

Yang saya pikirkan ketika itu adalah kasus yang saya alami ketika jaman SMA, karena kebetulan taun lalu saya baru lulus SMA. Saya ngomong A ke seseorang, dan ternyata menyebar, dan yang saya tangkap terakhir, omongan saya itu berubah menjadi Z. Great! Dan saya hanya bisa geleng-geleng kepala sambil senyum miris aja, kecewa.

Saya menceritakan kejadian tersebut kepada Datuak Zainul, dan beliau hanya tersenyum.

Begitulah orang-orang yang tidak amanah. Mereka tidak mendengar dan melihat secara langsung, kemudian menyimpulkan tidak sesuai dengan kenyataan. Dari mulut C, bisa saja apa yang dikatakannya sudah berbeda dengan mulut B, begitu pun seterusnya.......-

 

Yah, seperti itulah inti yang saya ingat. Jujur saya sendiri hampir saja melupakan hal ini, dan sering sekali tidak amanah. Alhamdulillah saya diingatkan oleh Tuhan beberapa waktu yang lalu, ketika saya sedang sttres-stresnya dengan jabatan baru serta tuntutannya. Saya menemukan teman yang perkataannya ngawur dan sepertinya ga perlu juga lah ya, saya ceritakan selengkapnya seperti apa.

Dari kejadian tersebut, saya teringat diskusi hangat bersama Datuak Zainul di Medan dulu. Dan dari zanalah, saya menyanyangi kakek yang satu ini seperti saya menyayangi kakek saya sendiri. Jujur, pertemuan pertama kami adalah setahun yang lalu itu, beberapa hari sebelum terjadi percakapan hebat tersebut.

Di sini saya bukannya sok-sok-an religius. Tapi jika kita mengaplikasikan sikap amanah ini, saya yakin insyaallah kita bisa menjadi orang yang jujur dan terpercaya. Dan semoga saya bisa mengaplikasikannya lagi. Bismillah...

No comments:

Post a Comment