Monday, November 8, 2010

Lagi, Ekspektasi dan Realita...

Aku tidak tahu mengapa semua ini terasa begitu rumit. Hal yang mulanya terlihat begitu normal, sekarang berubah menjadi gelap, bahkan pekat. Ini bukan abu-abu lagi, ini sudah jelas. Rotasi matahari sudah lebih dari 365 kali sejak saat itu, dan aku terbawa pada realitanya.

Realita bahwa aku sekarang disini.

Realita bahwa aku disini menari.

Realita bahwa aku disini bernyanyi.

Tarian duka, nyanyian pilu.

Ekspektasi hanyalah ekspektasi. Realita tidak bisa menuntut ekspektasi.

No comments:

Post a Comment