Wednesday, December 3, 2008

ntar endingnya gimana ya...?

Pertemuannya kali itu sangat tidak biasa, tanpa ada kata-kata yang terlontarkan. Saling cuek, seolah tak kenal. Diantara keduanya pernah ada satu rasa yang sempat menyatukan mereka, tapi kini tidak. Mereka tidak bisa bersatu walaupun hingga kini rasa itu masih ada diantara keduanya. Entah tembok seperti apa yang memisahkan mereka. Gengsi karena dulunya mereka dikenal sebagai kucing dan anjing kah?

Terjadi sebuah tatapan yang tak dapat dihindarkan oleh keduanya. Mata salah satu dari mereka seolah berkata bahwa ia ingin seperti dulu dan menghilangkan rasa yang pernah ada. Ini yang kadang membuat tak tenang. Yang satunya lagi tidak mau bertatapan lebih lama, ia tak sanggup menahan sakit di ulu hatinya.

Komunikasi pun butuh perantara. Mereka tidak pernah berbincang langsung dari muka ke muka. Pada jarak yang kurang dari 1 meter pun begitu. Yang satu tetap tidak bisa menatap langsung, dan yang satunya lagi seolah-olah ingin mengembalikan keadaan. Hanya orang lain yang dapat menghubungkan keduanya.

Hinga sekarang masih tetap begitu.

Terasa sakit memang.

Sakit yang indah dan sangat dinikmati..

 

 

 

No comments:

Post a Comment