Sunday, August 16, 2009

Puncak Hati

Melodi indah mengalun sempurna di tengah lautan bintang. Mengalirkan sengatan listrik yang anehnya, membuat jantungku berpacu cepat, cepat tapi nyaman. Mengenyahkan segala rasio yang kupunya dan membuat mereka segan kembali.

Gila.

Dinginnya udara luar membuat jiwa-jiwa menggigil, dengan ketinggian yang luar biasa. Tapi tidak untukku. Letupan kecil api indah berhasil menghangatkan jiwaku yang semula beku.

Terimakasih karena kamu ada.
Terimakasih karena jiwamu tak henti menghangatkanku, walaupun aku berada di puncak tertinggi.

Malam yang cerah membuat bintang enggan berpamitan.
Malam yang cerah menahan bintang di hatiku untuk pergi.

Puncak, 16 Agustus 2009 1:36am

4 comments: