Friday, February 26, 2010

Semu

Mengapa kamu begitu semu, membuat semuanya semakin tidak jelas?
Kabutmu terlalu tebal, membuat mataku yg sudah minus ini tidak bisa melihat apa-apa. Bahkan untuk berjalan pun aku perlu pendamping, agar aku tidak terpeleset lalu terjatuh, dan untuk membantuku mengarungi lembahmu tentunya. Mataku sangat perih, dan aku tidak sudi jikalau mataku membendung air dan kemudian membasahi pipi karenamu.

Mengapa kamu begitu semu, menyulitkan hidup orang-orang yg seharusnya baik-baik saja?
Penerangan di sini cukup buruk, jangan tambah kau nodai semakin hitam. Arangmu menempel pada apapun yg kamu sentuh, yg bahayanya menyisakan noda kotor yg sulit dihilangkan.

Kamu terlalu semu, aku tersesat karenamu.

No comments:

Post a Comment