Thursday, October 14, 2010

Gay, not my past

Malam terlalu cepat berlalu, matahari terasa lama beraktivitas disini. Sebenarnya bukan karena letak geografis aku berada yang mempengaruhi aktivitas siang dan malam, tapi aku tetap di Indonesia, hanya saja aku berhasil menghabiskan, bahkan hampir tidak merasakan gelap, karena tidur nyenyakku barusan. Dari 12 jam waktu gelap, hanya 1 jam mataku terbuka sipit dan agak bengkak seperti panda China. Dan seperti biasa, kalau si BB ga diurus selama itu pasti banyak broadcast message yg masuk, dengan sms dan telepon tak terjawab yg tak kalah banyak. Ihiks, gini nih jadi orang yg sok-sokkan ga mau cerita.

Sore ketika aku masih di kampus, ada lelaki yg kubenci mengirimkan pesan padaku. Intinya dia ngamuk-ngamuk ga jelas. Ralat. Agak jelas juga sih, karena aku telah membuat dia diputusin pacarnya. Aku sih, awalnya cuma ngakak doang, dan beberapa saat kemudian terjadi isakan bombay dari diriku. Entah karma itu ada atau tidak, kejadian berikutnya adalah aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa pacarku lagi makan suap-suapan sama si cowo ngondek yg suka iseng menggangguku. Bagosh!

Pulangnya aku agak menangis di motor, pengaruh mata yg iritasi akut terkena polusi mata dengan vitamin mata yg sering lupa kulahap. Lucu ya, nangis di motor. Dan salah satu sms yang tak kalah lucu adalah, 'Hei, tadi gue liat lo mewek di motor. Maaf ya, gue ga ngasih tau kalo cowok lo ternyata gay."

SMS tersebut cukup membuatku ngakak di pagi hari. Selain pastinya dia menyangka aku tidak membalas SMS atau teleponnya karna aku benar-benar ingin sendiri, dia juga pasti telah menyebarkan apa yg terjadi denganku pada teman-teman yg lain, buktinya hampir semua teman dekatku menanyakan keadaanku. Aku menangis di motor karna iritasi. Aku tidak menjawab pertanyaan yg banyak itu karna aku tertidur, kecapean.

Oke, cerita apa yg harus aku siapkan saat bertemu mereka beberapa saat lagi?

No comments:

Post a Comment