Tuesday, June 22, 2010

Topik: Sahabat

Hebat, bahkan topik pun hampir sudah tak ada. Padahal kita baru berjumpa lagi setelah berbulan-bulan sibuk dengan kehidupan masing-masing. Sebagai sepasang sahabat, seharusnya topik itu tidak pernah mati, terus mengalir, bukannya saling diam. Jelas ada yg salah. Hingga akhirnya sepasang sahabat berubah menjadi sekelompok sahabat di masa lalu, suasana mulai cair dan..., nyaman.

Sebuah memori kembali terbuka. Hal yg sepertinya hanya karna ini kita merenggang. Dan sepertinya, disinilah masalah kita.

"Gue putus."

"Lho, kenapa?"

"Waktu mau ngasih surprise buat temen kita, dia perginya sama cewe lain, padahal gue udah nunggu dia di rumah. Gue sms ga dibales, telepon ga diangkat. Kesel ga sih? Mana si cewenya itu dulu mantan kecengan dia. Ya udah deh..."

"Jujur, gue emang ga suka sama dia dan ga setuju kalian balikan dulu. Maaf ya..."

"Iya ko, gapapa, wajar."

Kira-kira, itulah inti percakapan terakhir kita di beberapa bulan yg lalu, via Y! Messenger. Tunggu, mungkin itu juga lah percakapan terakhir kita yg 'ngena' hingga saat ini.

Sedih sekali ya, kita yg sekarang tidak lagi bersama, tapi masing-masing. Kita terlalu egois untuk menjadi sahabat, tidak seperti sebelum salahnya kamu memilih dia, hingga 5 tahun sebelumnya.

Semua yg kita lalui hari ini, tidak ada artinya. Tidak ada obrolan penting. Terdapat banyak tawaan semu. Karena mereka, untung.

Aku akui, aku merindukanmu, merindukan kita yg menjadi diri kita bersama, bukan masing-masing.
Aku ingin pergi sebentar, dan semoga ketika Tuhan mempertemukan kita lagi, keadaan sudah membaik, bukan muka bersalahmu yg terlihat, seperti tadi. Masih sahabat ga? :')

No comments:

Post a Comment