Thursday, May 28, 2009

Air dan Api

Kiranya sudah lama aku tidak melihatmu seperti ini. Bahkan aku lupa kapan terakhir kali melihat pemandangan yg jujur saja sangat tidak kusukai. Mata dan muka merah, leher menegang, nafas memburu, pandangan tajam lurus kedepan, dan kedua tangan mengepal keras memperlihatkan urat-urat lenganmu. Pemandangan ini menunjukkan bahwa jiwamu sangat terluka, kamu sedang marah. Hebatnya, aku menunjukkan bahwa aku sangat senang di depanmu. Pura-pura senang melihatmu sakit tepatnya.

Aku merasa cukup puas melihatmu seperti ini, tapi pemandangan yg kamu ciptakan membuat memori yg sudah susah payah ku timbun terbuka kembali walaupun sedikit.

Aku sakit membuatmu sakit.
Aku sakit melihatmu sakit.

Aku tau kamu sangat sangat sakit, tapi tolong jangan pernah perlihatkan pemandangan kesakitanmu yg sangat luar biasa itu kepadaku lagi. Aku bukanlah air yg bisa meredakan kobaran api di jiwamu lagi.

Semoga kamu mendapatkan yg kamu mau. :)

No comments:

Post a Comment