Perahu Kertas membuatku tersadar, karna sosokmu lah yang muncul ketika berbicara tentang 'hati tidak pernah memilih.'
Sebanyak apa dan di mana pun perahu kertasku berlabuh, tetap aku tak bisa memilih. Tetap pelabuhanmu yang tergambar jelas, menyakitkan di ulu hati.
Beberapa tetes air mata dan senyum menutupi kisah itu. Membuatku semakin tersadar bahwa kami disini, tidak tergantikan dalam sekian lama ini. Walaupun aku yakin, aku tidak ada disana, kecuali tebakanku tentang rindu keresahan di masa lalumu itu benar.
MY. M & M
Terimakasih Perahu Kertas - Dee.
*telat ya baru baca :)
No comments:
Post a Comment