Saturday, April 24, 2010

Read, Learn, Practice

Rasanya saya kangen sama Pandaminnank, panda di dunia maya yg satu ini, yg sangat mengenal saya lebih dari siapa pun. Terdengar lebay memang, tapi memang keadaannya begitu.

Di usia yg belum seminggu menginjak 18 tahun, saya lebih banyak menyimpul senyum dibandingkan ga jelasnya. Sebenarnya juga saya ga jelas kenapa, dan malam ini saya sadari, bahwa ini karena Tuhan. Tuhan begitu adilnya menciptakan sebutir debu hingga bima sakti yg tak terhingga luasnya, dengan karakteristik beragam. Pada seonggok Remaja Labil ini pun begitu. Dan terus melihat bima sakti, mengajarkan hati untuk terus ikhlas, kemudian mempraktekkan ilmu tersebut, keadilan akan lebih cepat datangnya, tanpa bermaksud membalas (misal kejahatan atau ke-menyebalkannya) seseorang.

Dan alhamdulillah, itu terjadi pada saya, di umur baru ini.

Dimulai dari kalo ga salah tanggal 16 April yg membuat hati saya meletup-letup bereuforia, hingga saat ini. Yaaah walaupun ada sih beberapa pengacau hati, tapi ga seberapa dengan senyumannya.
Something happen for a reason, adalah quote yg terlintas di benak saya sekarang. Dan memang benar, si pengacau hati itu memang beralasan dalam mengacaukan hati saya dan di sebagian dari mereka saya temukan ketulusan, rasa bersalah mendalam, yg membuat hati ini memaafkannya. Tapi pada diri mereka yg berlawanan, saya temukan balasan Tuhan.

Terimakasih para pewarna menjelang dan di awal umur baru.
Mama, Papa, Abang, Ka Defi, Kang Bagja, The Rumpies, dan yg lainnya.
By the way ucapan terimakasih yg spesifiknya ga sebanyak taun lalu nih. Maaf ya :)

Eh iya, kalau ada yg merasa dibalas Tuhan karna tingkah anda, JUJUR nih, sesuai dengan status plurk dan twitter saya 2 hari yg lalu: Saya tidak berniat membalas, dan saya baru sadar bahwa Tuhan yg membalas. Terimakasih ilmu ikhlas.
Semua orang juga taulah ya, ikhlas itu sangat bermanfaat. Dan semua orang juga tau bahwa untuk menjadi ikhlas itu susah.

No comments:

Post a Comment