Ga tahan untuk ga nulis ini

"Pernah dipukul Mama Papa kamu ketika kamu melakukan kesalahan? Aku pernah."

"Pernah."

"Dan tau kenapa mereka mukul? Itu karna mereka sayang kita, itu puncak emosi mereka yg ga tertahankan. Itu juga buat kebaikan kita. Aku abis dipukul ngerasa lebih baik."

"Hmm.."

"Pernah pengen nampar sahabat atau temen kamu karna hal yg udah mereka buat?"

"Sering."

"Itu supaya mereka sadar kan, kalo yg mereka lakukan salah? Dan kalo nantinya kamu nampar aku.."

"Iya, aku ingin nampar kamu."
*plak*

"Atau kalo kamu nampar aku sekarang.., aku bakal tetep mau jadi sahabat kamu.., karna itu bikin aku lebih baik. itu juga kalo kamu masih mau jadi sahabat aku.."

"Buset, tonjokan cinta."

"Dia juga gitu. Dia bukannya ingin nyakitin aku, tp itu puncak emosinya. Karna emang sebenernya aku yg salah. Jadi itu bukan napsu, tapi sayang. Sama kaya orang tua dan sahabat ke kita"

"MASIH GA NGERTI KENAPA BISA BALIKAN, JUJUR."

"Ga ngerti belah mananya?"

"Ga tau."

"Kan aku udah bilang, karna aku masih sayang dia."

"Tapi kan, belum halal aja udah main fisik, gimana kalo udah nikah..? Yg mana segala sesuatunya halal kalo kamu ngelakuin kesalahan?"

"Dia janji ga bakal kaya gitu lagi."

*perut semakin perih*
"Hmm.., ya udah, itu pilihan kamu. Segala sesuatu yg menurut kamu baik, belom tentu juga baik menurut Pencipta kita."

"Insyaallah :-). Makasih ya. "

"Karna kita sayang kamu. Awas aja kalo nanti ada apa-apa ga cerita."

"Kalian semua keluarga aku. Aku sayang kalian... Aku makan dulu ya."

"Jug. Perut aku perih.."

"Makan atuh."

"Udah."

"Joget atuh."

"Aah tar aku disangka nugelo joget tengah malem."

"Bukannya emang gelo?"

"Iya ya? Gara-gara temenan sama nugelo sih."

"Untung bukan aku ya. Off ya, batre abis."

"Oke."

"Makasih ya, tar ini aku copy paste ke message biar dia minta restu sama kalian."

"Ha..?"


*Dia yg menyadarkan saya bahwa pukulan itu ga selamanya buruk. Dan ternyata memang, pola pikir kamu membaik :)